Wisuda Sarjana Strata Satu XXVIII STKIP PGRI Sidoarjo

Prosesi Wisuda Sarjana Strata Satu (S1) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sidoarjo di Ballroom, Hotel Utami yang berlokasi Jl. Raya Bandara Juanda No.36, Semawalang, Semambung, Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

SIDOARJO, kabarnegeri.id – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sidoarjo menggelar rapat terbuka, dengan acara tunggal wisuda Sarjana yang ke -XXVIII (28).

Wisuda Sarjana Strata Satu (S1) yang mengusung tema “Mencetak Generasi Siap Tantangan Revolusi Industri 4.0” tersebut dilangsungkan di Ballroom, Hotel Utami yang berlokasi Jl. Raya Bandara Juanda No.36, Semawalang, Semambung, Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (24/02/2019).

Menurut Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sidoarjo, Tri Achmad Budi Susilo, S.Si., M.Pd., menyampaikan banyak harapan terhadap anak didiknya yang telah di wisuda, pihaknya berharap mereka akan mampu bersaing dengan alumni-alumni universitas lainnya.

 “Wisuda kali ini, mahasiswa akan menghadapi tantangan yang cukup berat, di era revolusi industri 4.0 ini harus disikapi, mereka harus mampu beradaptasi, jika tidak akan terjungkal atau musnah,” ujar Tri sapaan akrab Tri Achmad Budi Susilo pada wartawan.

Menurutnya saat ini STKIP PGRI Sidoarjo melakukan wisuda yang ke-28 dan sebanyak 129 wisudawan dari tiga jurusan, di antaranya Matematika, Bahasa Inggris dan Sejarah. Tidak lain pihaknya berharap STKIP yang merupakan pencetak guru juga menekankan pada mahasiswa untuk tidak selalu terfokus pada jurusan itu sendiri.

“Tidak harus gurulah, harus bisa kreatif dan memiliki kemampuan yang efektif, baik berwirausaha atau usaha lain semacamnya, kami harap semua mahasiswa yang telah di wisuda ini akan memiliki kompetensi, soft skill untuk menghadapi era revolusi industri 4.0,” paparnya.

Ia menambahkan, “Harus bisa beradaptasi dengan masyarakat setempat, lebih-lebih dalam hal pendidikan, yang paling penting memiliki akhlak yang baik. Karena tiada guna ilmu tinggi jika memiliki akhlaknya buruk,” pungkasnya.

Sumber: www.kabarnegeri.id